Matematika mengajarkan kita tentang kekonsistenan,
konsisten pada aturan yang benar. Matematika mengajarkan kita untuk berpikir
terstruktur dan sistematis, menghargai proses yang harus dilakukan untuk menuju
suatu yang diinginkan.
(Itulah
yang dapat penulis simpulkan selama mengenal matematika).
Nah, kapan sih ilmu matematika mulai merasuki otak
manusia?
Diduga ilmu matematika telah ditemukan atau lebih
gampangnya telah muncul di dalam otak manusia sejak jaman prasejarah. Jaman prasejarah sendiri adalah
jaman dimana manusia kala itu belum mengenal tulisan. Hal tersebut mempersulit
kita dalam menjawab pertanyaan sudahkah
manusia prasejarah mengenal ilmu yang bernama matematika? Walaupun tidak
ada bukti eksplisit, namun kenyataan tentang cara hidup orang-orang prasejarah
secara tersirat sangat mendukung dugaan tersebut.
Dari informasi yang saya dapat setelah membaca sebagian
isi buku “The Nature of Mathematics” – karya Frederick H. Young, cara hidup
orang-orang prasejarah yang dapat mengindikasikan bahwa mereka telah mengenal
ilmu matematika antara lain:
- 1. Kehidupan manusia pada zaman berburu dengan bantuan hewan peliharaan
Pada zaman ini dapat diindikasikan bahwa manusia saat itu
sudah mengenal ilmu matematika. Hal itu disebabkan karena dilihat dari
pentingnya hewan peliharaan yang membantu manusia saat itu dalam memperoleh
makanan, pasti mengakibatkan manusia pada saat itu membutuhkan kemampuan
mencatat, dalam artian mencatat berapa jumlah hewan peliharaan yang mereka
miliki. Sehingga dengan mengetahui hal tersebut, mereka (manusia prasejarah)
dapat menentukan mangsa mana yang mungkin dapat mereka tangkap dan mangsa mana
yang mungkin malah akan membahayakan hidup mereka.
(saat manusia prasejarah mulai mengenal kegiatan bercocok
tanam, hal itu mengakibatkan mereka mulai hidup menetap di wilayah tanah yang
subur)
- 2. Kehidupan manusia pada zaman bercocok tanam
Pada zaman ini dapat diindikasikan bahwa manusia saat itu sudah mengenal ilmu matematika, terutama pada bangsa mesir kuno. Hal itu disebabkan karena pada zaman tersebut bangsa mesir kuno banyak memanfaatkan lahan yang subur ditepian sungai Nil. Dan ditambah pengetahuan bahwa saat itu setiap tahun sungai Nil selalu terjadi banjir yang menghancurkan penanda-penanda tanah disekitarnya. Maka dapat diduga setiap bangsa mesir saat itu sudah dapat mengukur lahan mereka masing-masing, sehingga setelah terjadi banjir pun mereka akan tetap dapat memiliki luas tanah yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar